My Love For You [Chapter 5]

Posted: November 24, 2013 in Family, Friendship, Marriage Life, Mellow, Romance
Tags: , , , , , , , , , ,

Chapter 6

“When you realize that the one you love is always beside you”

TaeYeon, Leeteuk / Romance, Friendship, Family, Mellow, Marriage Life / PG 15+

Copyright@hyuna0590

– Happy Reading –

Wajah yang murung dan pucat sudah tak lagi menghiasi wajah cantik seorang Kim Taeyeon. Kondisinya perlahan-lahan sudah mulai membaik. Ia juga sudah mulai mengikhlaskan apa yang terjadi. Tak ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan. Sang suami pun tak segan-segan memberikan nasehat kepada istrinya itu. Ia juga tak mau sembarang berbicara. Sesekali ia masih khawatir kalau saja kondisi istrinya itu kembali drop saat mendengar informasi apa pun yang terkait dengan bayi dan kehamilan. Menurutnya, fase pemulihan bathin sang istri lebih lama dari fase pemulihan Yoona kala itu. Yoona hanya membutuhkan waktu tak lebih dari dua minggu untuk kembali seperti sedia kala, sedangkan istrinya membutuhkan waktu lebih lama. Mungkin karena kesibukan Yoona yang lebih banyak dari pada Taeyeon, sehingga ia dapat dengan cepat melupakan kesedihannya.

Kehidupan sebagai ibu rumah tangga pun kembali di lakoni seorang Taeyeon. Setelah menghabiskan waktu selama satu minggu di rumah sakit, sekarang ia sudah mulai kembali terbiasa dengan kehidupan barunya. Meski tak mendapat izin untuk kembali beraktifitas seaktif dahulu, tapi ia masih menerima lampu hijau dari sang suami tentang pekerjaannya. Dokter sendiri pun menyarankan agar Taeyeon mengurangi dahulu kesibukannya dan fokus sementara pada penyembuhannya.

“Oppa sarapan”

Taeyeon memanggil suaminya agar segera keluar dari tempat persembunyiannya. Hanya dengan satu kali panggilan, suaminya itu sudah keluar dan siap untuk menyantap makan paginya. Tak lupa ia beri kecupan manis di kening sang istri, setibanya ia di meja makan.

Bersama mereka menikmati sarapan yang sudah dibuat oleh sang istri. Makanan sederhana, tapi penuh gizi yang Taeyeon siapkan untuk suaminya tercinta. Ia paham betul dengan kesibukan yang tengah melanda suaminya itu. Ditengah jadwal yang gila tentulah stamina yang fit sangat dibutuhkan dan Taeyeon mengerti apa yang harus ia lakukan agar dapat membantu sang suami menjaga kesehatannya.

“Hari ini kau tak punya jadwal??”

Leeteuk tak lupa memantau aktifitas istrinya itu setiap hari. Ia tak ingin kondisi istrinya itu kembali turun. Ia juga tak mungkin membatasi aktifitas sang istri secara total karena ia tahu dengan menyibukkan dirilah sang istri dapat melupakan apa yang pernah terjadi, tapi tetap dibatasi.

“Ada oppa, nanti jam satu”, Jawabnya singkat

“Sampai jam berapa???”, Tanya Leeteuk lagi

“Sepertinya sampai pagi oppa”

Taeyeon melemahkan suaranya tepat di kata pagi. Ia yakin kalau suaminya itu tidak akan setuju dengan jadwalnya hari ini. Batas jam kerja yang diberikan sang suami hanya sampai pukul sembilan malam dan itu tidak boleh lebih.

“Taeyeon-ah, kau masih belum pulih betul. Kenapa harus sampai pagi??”

Leeteuk menghentikan suapannya seketika. Ia tak tahu harus bersikap seperti apa lagi pada istrinya itu. Ia sudah memperpanjang batas waktu maksimum bekerja bagi istrinya itu, yaitu dari pukul tujuh malam hingga pukul sembilan.

“Aku baik-baik saja oppa. Di rumah terus bikin aku tambah sakit”

Kali ini Taeyeon benar-benar memohon agar diizinkan untuk bekerja lebih lama. Ia akan mengikuti jadwal dari suaminya itu kala ia tak harus menghabiskan waktu sendirian di rumah. Hanya ketika sang suami tidak bekerja atau bahkan pulang cepat, barulah ia akan mematuhi jadwal itu. tapi tidak untuk sekarang, ketika suaminya juga harus pulang pagi.

“Baiklah. Pokoknya kalau terjadi apa-apa jangan lupa hubungi oppa”

Akhirnya Taeyeon mendapatkan izin dari sang suami. Sebenarnya ia juga tak ingin terlalu sibuk. Ia tak ingin menomor duakan suaminya, tapi di lain sisi ia juga tak ingin terlama lama tinggal di rumah. Berada di rumah terlalu lama akan membuatnya merasa bosan, apalagi ketika ia berada sendiri. Bosan bukanlah kegiatan yang paling ia suka.

Aktivitas sebagai seorang public figure kembali di lakoni seorang Kim Taeyeon. Beberapa minggu beristirahat dan telah aktif kembali dua hari belakangan ini sempat membuat tubuhnya terkejut. Istirahat yang lama sepertinya membuat tubuhnya harus kembali menyesuaikan diri. Kalau tidak dibiasakan dari sekarang, kapan lagi tubuhnya kembali terbiasa dengan aktivitas-aktivitas itu.

Pukul 11 pagi, setelah sang suami berangkat kerja, Taeyeon segera meluncur menemui sahabat-sahabatnya di apartemen mereka. Seperti biasanya, ketika aktivitas tiba, berkumpul di apartemen sudah menjadi kewajiban karena disanalah semua pengarahan diadakan. Sang manager akan memberikan semua informasi mengenai jadwal mereka di apartemen tersebut, maka dari itu mereka harus berkumpul di apartemen terlebih dahulu sebelum aktivitas di mulai.

Mereka hari ini mendapat undangan makan siang bersama kedutaan Amerika Serikat. Di acara makan malam itu juga terdapat beberapa pejabat penting Korea Selatan. Mereka menjadi perwakilan Hallyu untuk menerima penghargaan sebagai artis idola yang berpengaruh di beberapa negara dan salah satunya adalah Amerika Serikat. Sebenarnya tidak hanya mereka yang menerima penghargaan siang itu, tapi berhubung yang lain tengah disibukkan dengan kegiatan luar negeri, maka dari itu hanya mereka bersembilanlah yang bisa menghadiri acara resmi tersebut.

Kegiatan mereka pun berlanjut ke wilayah Sungai Han. Sebuah pemotretan sebagai simbol Seoul membuat mereka harus berada di jantung kota Seoul itu, Sungai Han. Sungai yang memisahkan dua sudut kota, Seoul lama dan Seoul baru. Karena lokasi pemotretan mereka berada di kawasan traditional dari kota itu membuat mereka harus menyeberangi sungai untuk sampai di  daerah yang di tuju.

Cuaca yang sebelumnya cerah, tiba-tiba saja berubah menjadi hujan. Hujan yang sangat deras, hingga membuat pemotretan mereka dihentikan sementara. Karena hal tersebut, mereka jadi memiliki waktu lebih untuk beristirahat. Tidak adanya sesi pemotretan di dalam ruangan juga menambah jam istirahat mereka.

“Yoona kau kenapa??”

Yuri menghampiri roommatenya itu. Ia merasa ada yang aneh dengannya hari ini. Yoona yang biasanya ceria dan penuh tawa, tiba-tiba saja berubah murung. Sebagai seorang kakak dan juga sahabat, ia memiliki kewajiban untuk membuat adiknya itu kembali ceria. Walaupun ia tak mungkin masuk terlalu dalam di kehidupan pribadi Yoona.

“Aku tidak apa-apa eonni. Mungkin karena terlalu sibuk jadinya aku kurang memperhatikan kesehatanku”

Yoona keluar kamar mandi sembari mengelus perutnya yang entah kenapa. Tak terhitung lagi sudah beberapa kali ia keluar masuk kamar mandi. Pemotretan pun beberapa kali harus di undur karena keadaannya.

“Apa kau tadi salah makan?”

Yuri membantu Yoona untuk kembali duduk di dekat sahabat-sahabatnya. Ia juga membantu Yoona mengolesi minyak di perutnya agar rasa sakit yang ia rasa lebih berkurang.

“Yoona-ah, apa kau yakin tidak apa-apa?”, Tanya Jessica

“Aku baik-baik saja eonni. Sepertinya aku makan terlalu banyak tadi”, Ujarnya

Tiffany yang sedari tadi menatap Yoona, sekarang mulai mengeluarkan suara. Sepertinya ia telah selesai menganalisis keadaan sang adik. Ia bahkan dengan semangatnya beranjak dari temapt duduknya semula dan menyingkirkan Yuri yang masih membantu Yoona.

“Yoona kau hamil?”, Ujarnya ketika berhasil duduk disebelah Yoona

“Aku tidak mungkin hamil eonni”

Yoona terlihat sedikit berfikir setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia sendiri tak bisa memastikan akan hal itu. tapi sepertinya ia sangat yakin kalau saat ini tak ada janin yang bersemayam di dalam rahimnya.

“Tidak mungkin, kenapa?”, Tanya Jessica heran

Ia kembali berfikir. Ia tak merasakan tanda-tanda kalau memang ia tengah mengandung. Ia mual karena terlalu banyak makan saat di kedutaan.

“Kau yakin? Apa kau sudah melakukan tes?”, Sekarang giliran Yuri yang berkomentar

“Aku sangat yakin”, Ujarnya

“Aku yakin kau pasti hamil”, Tiffany lagi-lagi mengeluarkan statementnya

Yoona kembali merenung. Untuk saat ini tidak ada kepastian tentang masalah itu. Tapi mungkin tak ada salahnya untuk mengetahui kebenaran akan asumsi kakanya itu.

Beberapa menit sebelum pemotretan kembali di mulai, Taeyeon sang leader datang untuk memanggil kedelapan membernya.

“Yoona, apa kau baik-baik saja”

Taeyeon menghentikan Yoona, ketika melihat ada perubahan dari raut wajah sang adik. Ia tahu kalau dari tadi Yoona berkali-kali menghilang ke kamar mandi, tapi wajahnya tak pucat seperti sekarang. Dan itu membuat Taeyeon khawatir akan kesehatan adiknya itu.

“Aku baik-baik saja eonni. Ini hanya efek make up”, Ucapnya

“Kau sakit?”, Taeyeon memeriksa kening Yoona

“Ini bukan make up Yoona. Kau sakit, keningmu juga panas. Lebih baik kau istirahat saja. Biar eonni yang bilang oppa”, Terang Taeyeon

“Aku tidak apa-apa eonni”, Ujarnya

Taeyeon sangat yakin sekali kalau kondisi Yoona saat itu tidaklah sehat. Kening yang panas dan juga wajah yang pucat sedah cukup sebagai tanda-tanda kalau ia tengah sakit. Tapi begitulah Yoona, ia tak akan meninggalkan pekerjaannya, meski tengah sakit sekalipun.

©   ©   ©

Hari-hari penuh kesibukan sudah cukup membuat mereka kehabisan tenaga. Tiga hari non-stop karena harus mempersiapkan album baru mereka. Di antara kesibukan itu, masing-masing dari mereka juga memiliki kesibukan sendiri. Mulai dari mengurusi keluarga, hingga ada yang disibukkan dengan photoshoot, serta tampil di beberapa stasiun TV. Bagi mereka tentu hal yang seperti itu sudah biasa dan akan terasa tak menyenangkan apabila mereka menerima waktu libur yang terlalu lama karena tubuh mereka sudah terbiasa dengan rasa letih akibat bekerja.

Sekarang, mereka diberikan waktu untuk setidaknya melepas penat sebelum projek terbaru mereka. Sebuah waktu libur yang biasanya hanya di habiskan di rumah dan juga berkumpul bersama keluarga tercinta. Itulah yang biasa mereka lakukan. Tak banyak yang menghabiskannya dengan berkunjung ke pusat hiburan atau sekedar menikmati cuaca segar.

Yuri yang kala itu tengah beristirahat di kamar terkejut dengan berita yang baru saja ia dapatkan. Sebuah telpon yang ia terima dari salah satu sahabatnya. Matanya bahkan langsung terbelalak tak kala mendengar berita itu. Seohyun yang ketika itu tengah beristirahat bersamanya di kamar juga ikut terkejut dengan reaksi kakaknya itu. Bagaimana tidak, ditengah nikmatnya membaca buku terbaru miliknya, sebuah ponsel putih menimpannya. Sebuah teriakan lembut langsung saja ia berikan pada kakaknya itu.

“Eonni, kenapa handphonenya kau lempar padaku”, Ucap Seohyun kesal

Yuri membalikkan badannya dan kembali memejamkan matanya. Ia bahkan tak seheboh tadi lagi. Berita itu seakan-akan hanya berupa wake up call baginya dan setelah itu akan kembali hilang.

“Yoona menghubungiku. Dia menganggu tidurku saja”

Ia kembali terduduk setelah mengingat apa yang baru saja terjadi. Yoona, sang roommate menghubunginya. Ia bahkan melupakan berita mengejutkan yang baru saja ia terima darinya.

“Yoona eonni kenapa?”, Seohyun menyerahkan ponsel milik Yuri.

“Kalau tidak salah tadi dia bilang ham…”

Yuri mencoba mengingat perkataan Yoona. Kantuk yang ia rasakan ketika itu membuatnya tak bisa focus mendengarkan berita yang tadi di sampaikan Yoona.

“Yoona eonni kenapa? Apa dia hamil”, Tebak Seohyun

“Iya itu dia”

Yuri kembali membaringkan tubuhnya ketika Seohyun berhasil menebak maksud perkatannya. Berbeda dengan Yuri yang kembali merebahkan tubuhnya, Seohyun malah langsung berlari mencari kakak-kakaknya yang lain. Ia sangat bersemangat sekali kala itu. Ada sebuah berita bahagia yang ingin ia bagikan pada kakak-kakaknya itu.

Seohyun yang tengah berlari menuju keberadaan kakak-kakaknya di buat terkejut dengan teriakan Yuri yang ternyata tengah mengikutinya dari tadi. Ia tak menghiraukan teriakkan itu dan langsung menghempaskan badannya di kasur milik Sunny. Ya, semua kakaknya tengah berada di kamar Sunny dan Taeyeon.

“SeoHyun-i Kau kenapa?Kenapa lari” Jessica dan yang lain terkejut melihat kedatangan SeoHyun secara tiba-tiba

“Eonni ada berita bagus”, Ucap SeoHyun ngos-ngosan

“Berita apa?”, Sunny mendekatkan wajahnya pada maknaenya itu

“Yoona eonni hamil”, Terangnya setelah berhasil mengumpulkan nafas

“Apa? Kau tahu dari mana?”

Hyoyeon meninggikan alisnya. Bukannya ia tak bahagia tengah berita yang baru saja ia dengar dari bungsunya itu, tapi lebih karena kebenaran dari berita itu yang belum pasti. Ia tak ingin berbahagia terhadap sesuatu yang belum pasti.

“Benar eonni. Tadi Yoona eonni menghubungi Yuri eonni”, SeoHyun meyakinkan eonninya

Semuanya serentak bersorak mendengar berita bahagia yang baru saja mereka terima. Keponakan pertama yang sudah mereka nanti-nanti akhirnya akan segera tiba dan kali ini mereka akan memastikan kalau keponakan itu akan menghirup indahnya udara di dunia ini.

“Yaa~~ SeoHyun-i”

Yuri yang baru saja tiba dikamar Sunny langsung mengenggam tangan Seohyun. Terlebih dahulu ia menarik nafas dalam-dalam, sebelum mengeluarkan perkataan yang sudah ia rangkai kepada sang bungsu.

“Yuri-ah, apa benar Yoona hamil??” Tanya Sooyoung

“Mungkin. Tadi aku terlalu mengantuk untuk mendengarkan beritanya”, Balas Yuri setelah nafasnya terkumpul.

Langsung saja beberapa bantal mendarat tepat di wajah cantiknya. Sahabat-sahabatnya itu kesal karena sikap Yuri yang seperti tak mau peduli dengan apa yang ia terima. Ia bahkan tak bisa menghilangkan rasa kantuknya sedikit saja demi mendengarkan berita bahagia dari Yoona.

“Akhirnya Yoona hamil juga”, Syukur Jessica

“Terus Taeyeon eonni bagaimana??”

Seohyun tiba-tiba saja melontarkan perkataan yang membuat kakak-kakaknya terkejut. Saking bahagianya dengan berita yang baru saja mereka dapatkan tentang Yoona. Sekarang timbul masalah baru, yaitu Taeyeon. Kondisi Taeyeon memang sudah tak separah beberapa minggu belakangan, tapi mereka hanya tidak mau mengambil resiko dengan memberitahukan berita bahagia ini padanya.

“Aku tidak tahu. Aku sebenarnya ingin membagi kebahagiaan Yoona pada Taeyeon, tapi setelah mendengar cerita dari Leeteuk oppa, aku jadi takut kalau dia kembali down

Semuanya bingung, memikirkan cara yang tepat dan terbaik. Mereka ingin bahagia bersama, tapi secara bersamaan mereka juga tak mau ada yang bersedih ditengah kebahagiaan itu.

“Aku juga berpikir seperti itu”, Hyoyeon menyetuju perkataan Sunny

Tinniiinnngggg,…Pintu apartemen mereka terbuka. Menandakan ada orang yang baru saja membuka kunci apartemen itu. Orang itu ternyata Taeyeon. Sosok yang tengah dibicarakan oleh sahabat-sahabatnya. Ia berkunjung ke apartemen sahabatnya karena tak kuat lagi menahan rasa bosan yang terus melanda akibat rumah yang sepi tak ada siapa pun.

“Girls~ss”, Taeyeon memanggil sahabat-sahabatnya karena tak ia temukan mereka dimana pun.

“Sebelum kita putuskan bagaimana baiknya, sekarang lebih baik kita rahasiakan dulu!!!”, Bisik Jessica dan diikuti oleh anggukan dari sahabat-sahabatnya.

Akhirnya Taeyeon menemukan ketujuh sahabatnya itu, tengah berkumpul bersama dalam ruangan yang berukuran tak lebih dari 4 x 4.

“Kalian sedang apa?”, Tanya Taeyeon pada sahabatnya itu ketika memasuki kamar

“Hmmm…tidak, kami hanya sedang bercerita saja”, Sunny gugup

“Kau kenapa???”, Tanyanya pada Sunny

“Hmm..tidak ada”, Jawabnya singkat

“Eiiiii….pasti ada sesuatu”

Taeyeon berusaha membongkar apa yang tengah disembunyikan Sunny. Ia bahkan menyadari ada sesuatu yang lain dari sahabat-sahabatnya saat itu. Tapi ia tak ingin memaksa mereka untuk berkata jujur. Mungkin itu privasi dan ia sadar akan hal itu.

“Yoona mana? Tadi katanya dia mau ke sini?”, Sambungnya

“Yoona lagi ke rumah sakit”, Ucap Hyoyeon spontan.

Sooyoung yang berada di sebelahnya langsung mencubit pinggang Hyoyeon. Sooyoung kesal dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia sudah berkata pada mereka semua agar merahasiakan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi apa sekarang, Hyoyeon malah membukakan pintu bagi sederetan pertanyaan Taeyeon.

“Dia sakit??”, Tanya Taeyeon

“Tidak, dia baik-baik saja”, Sunny berusaha mengalihkan

“Terus kenapa dia ke rumah sakit??”

Taeyeon semakin penasaran dengan apa yang disembunyikan sahabat-sahabatnya. Satu persatu pertanyaan ia utarakan kepada mereka. Mencari kepastian mengenai Yoona. Ia tak mau ketinggalan informasi tentang adiknya itu, kalau memang kondisinya itu tidak sehat.

Mereka terdiam. Tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka. Mereka pun tak memberikan jawaban kepadanya. Mereka benar-benar berhati-hati kali ini. Tak mau salah bicara lagi. Sedikit saja salah, maka hal besar mungkin akan terjadi.

“Kalian kenapa diam saja?”, Ia terus bertanya

“Itu…..itu….”, Ucap Jessica terbanta-banta

“Kalian kenapa? Ayo cerita”, Pintanya

“Sebenarnya…sebenarnya…”, Sooyoung ragu

“Sebenarnya apa???”

Taeyeon mulai meninggikan suaranya. Ia tak sanggup lagi diperlakukan seperti ini. Kesabarannya telah habis. Kalau memang mereka ingin memberitahunya, kenapa harus beebelit-belit dan seakan mereka enggan untuk melakukannya.

“Memangnya Yoona kenapa???”, Taeyeon mulai tak bisa mengendalikan emosinya. Ia takut terjadi apa-apa dengan Yoona.

“Sebenarnya, Yoona ke rumah sakit untuk memastikan kehamilannya”

Akhirnya apa yang rencananya ingin mereka rahasiakan terbongkar sudah. Memang benar apa kata Tiffany, mereka tak akan pernah berhasil merahasiakan apa pun antara mereka. Dan buktinya, sekarang Taeyeon sudah mengetahui berita bahwa Yoona tengah mengandung.

“Benarkah?”, Ujarnya tenang

“Eonni bener tidak apa-apa??”, SeoHyun mulai cemas

“Memangnya kenapa? Aku tidak apa-apa. Inikan brita bahagia”, Jawab Taeyeon

“Kau yakin???”

Sooyoung mulai merasakan aura tak mengenakkan dari wajah sahabatnya itu. Ia seakan-akan memahami kalau sahabatnya itu bersedih. Bukan karena Yoona yang tengah mengandung, tetapi karena teringat akan janin yang dulu sempat bersemayam di dalam rahimnya.

“Iya aku yakin”

Taeyeon memperbaiki duduknya. Ia mulai kelihatan tak nyaman dengan situasi saat itu. Wajahnya memerah, matanya seakan menunjukkan kalau sebentar lagi ia akan menangis. Entah kapan ia akan menahan rasa perih itu.

“Aku ke kamar mandi sebentar”, Ujarnya setelah hening beberapa saat

Ia pun melangkahkan kakinya setelah berpamitan dengan sahabat-sahabatnya itu. Ia sadar, kalau semakin lama ia berada di antara sahabat-sahabatnya itu, maka mereka akan mengetahui kesedihan yang tiba-tiba saja melandanya.

Sesampainya di kamar mandi Taeyeon langsung menumpahkan apa yang sedari tadi ia tahan. Perasaan sedih dan kehilangan itu kembali muncul dan entah kenapa kali ini terasa lebih sakit baginya. Perasaan yang selama ini telah lama ia coba kubur, tiba-tiba saja kembali mengisi lubuk hatinya.

“Aku pulang dulu”, Ucapnya ketika keluar dari kamar mandi

“Kenapa cepat sekali? Eonnikan baru sampai?”, Balas SeoHyun

“Iya, tadi Leeteuk oppa menghubungiku katanya ia sudah di rumah”, Ujarnya

“Baiklah, hati-hati eonni”, Ucap SeoHyun

Dengan tergesa-gesa, ia tinggalkan sahabat-sahabatnya itu. Ia tahu akan banyak sekali pertanyaan yang bermunculan di dalam benak mereka. Bagaimana tidak, ia tiba-tiba saja berpamitan ketika mendengar kabar tentang Yoona.

Di depan pintu apartemen bernomor 1004 itu, Taeyeon melihat sosok sang suami, Leeteuk, tengah menantinya. Entah dari mana ia tahu kalau istrinya saat itu tengah membutuhkannya, tapi Taeyeon sangat senang menemukan sosok itu

“Oppa”, Langsung saja ia berjalan menuju sang suami. Air matanya kembali berjatuhan ketika berada di dalam dekapan sang suami.

“Tidak apa-apa”, Leeteuk menenangkan istrinya

SeoHyun dan Hyoyeon yang ketika itu tengah menatap pasangan suami istri itu turut meneteskan air mata. Kejadian seperti inilah yang mereka takutkan. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Tidak ada yang bisa mereka lakukan saat ini, kecuali memberikan dukungan dan semangat untuk kakak tertuanya itu.

“Minum dulu”

Leeteuk memberikan segelas air putih kepada sang istri ketika mereka kembali memasuki apartemen itu. Tangisannya masih sulit untuk dihentikan. Isakan demi isakan dapat terdengar dengan oleh semua yang berada di ruang duduk.

“Sudah”, Lagi-lagi Leeteuk berusaha menenangkan istrinya

“Eonni”, Sapa SeoHyun.

Sang kakak yang disapa tak menjawab. Ia masih larut dalam tangis di pelukan sang suami. Cobaan yang ia rasakan sangat berat, sehingga begitu sulit baginya untuk melupakan semua itu.

“Oppa maafkan kami”, Hyoyeon meminta maaf

“Kenapa kau meminta maaf?”, Tanya Leeteuk

“Kalau saja aku tidak salah bicara, mungkin Taeyeon tidak akan seperti ini”, Jelasnya

“Tidak apa-apa?”, Ucapnya

Mendengar ucapan maaf yang keluar dari mulut sahabatnya, membuatnya merasa tak enak dan akhirnya menaikkan kepalanya dari pelukan sang suami.

“Maafkan aku”, Ujarnya

“Aku tidak tahu kenapa aku jadi seperti ini. Maafkan karena aku telah membuat kalian semua jadi seperti ini”, Sambungnya

“Kami mengerti”, Sooyoung memeluk sahabatnya itu

“Terima kasih karena kalian telah sabar”, Taeyeon menjulurkan tanganya dan memeluk sahabat-sahabatnya.

Melihat senyuman yang sudah kembali menghiasi wajah sang istri, sedikitnya membuat perasaan Leeteuk mulai tenang. Dan ia pun mulai bisa bernafas lega. Entah kapan istrinya itu akan terus tersenyum seperti saat ini, yang pasti ia akan terus berusaha agar senyum itu tak akan pernah pudar.

“Kalau begitu oppa balik dulu?”, Ujar leeteuk, setelah memastikan keadaan istrinya baik-baik saja

“Kenapa cepat sekali oppa?”, Sapa Yuri

“Tidak enak dengan yang lain, tadi oppa panik dan langsung saja kesini”, Leeteuk berdiri

“Oppa mianhae. Aku sudah menganggu pekerjaan oppa”, Taeyeon mengenggam tangan Leeteuk, ketika suaminya itu berdiri

“Hei, kau tak perlu minta maaf. Oppa sangat cemas ketika Sunny menghubunginku”, Leeteuk memeluk istrinya

“Terima kasih”, Air matanya kembali membasahi pipi mulusnya

Dengan lembut Leeteuk menyeka air mata itu. Air mata yang sebelumnya sudah tak terlihat lagi dan sekarang kembali membasahi wajah sang istri. Tentu saja ia tak mau hal itu terjadi. Ia pun memeluk tubuh sang istri dan memberikannya ciuman lembut, sembari berkata, “ Oppa sarangaheyo”.

©   ©   ©

Tiffany baru saja pulang dari Jeju, setelah tiga hari melakukan syuting sebuah iklan duduk di atas kursi yang empuk. Taeyeon yang menyapanya dari belakang pun ikut duduk disampingnya. Tak lupa ia tunjukkan jus hasil karyanya kepada sahabatnya itu. Jus yang berisi campuran madu, telur dan juga gingseng. Ia juga menunjukkan hasil karyanya yang lain, yaitu nasi merah bercampur kacang-kacangan dengan segala warna.

“Kau masak apa???”, Tanya Tiffany penasaran

Taeyeon menyodorkan masakan yang baru saja selesai ia masak kepada sahabatnya itu. Tiffany menatap Taeyeon dengan jijik. Ia sama sekali tak menyukai bau atau pun warna dari jus yang diperlihatkan Taeyeon. Baginya minuman itu adalah racun, yang siap membunuh siapa saja yang meminumnya.

“Kau minum apa? Kenapa baunya tidak enak? Warnanya juga”, Tiffany mendorong jauh-jauh gelas berisi jus dari hadapannya. menolak jus buatan Taeyeon

“Ini jus gingseng. Di dalamnya ada campuran telur dan juga madu”, Terangnya

Tiffany hanya bisa menelan ludahnya. Minuman itu sungguh membuat selera makannya menurun. Tak ada satu alasan pun yang bisa membuatnya meminum jus aneh itu. Alasan kesehatan pun akan ia tolak.

Melihat ekspresi sahabatnya yang tak akan menerima tawaran darinya, Taeyeon pun melahap habis jus gingseng tersebut. Jus yang menurut ibunya baik untuk memulihkan kondisi wanita yang baru saja mengalami keguguran.

Tiiinnniiiinnnnggggg…..Pintu dorm terbuka ketika kedua sahabat itu tengah asik dengan aktivitas mereka masing-masing. Yoona, sang pembawa berita baik pun datang mengunjungi mereka.

“Taeyeon eonni, Fany eonni”, Sapanya

“Kau akhirnya datang juga”

Kedua kakaknya itu menyambut kedatangannya dengan senang hati. Menyambut kedatangan Yoona dan juga calon keponakan mereka.

“Tadi aku kerumahnya Taeyeon eonni, tapi kata Leeteuk oppa eonni disini”

Yoona langsung menduduknya dirinya di antara Taeyeon dan juga Tiffany. Ia juga tak lupa memberikan sebuah kotak yang tadi di titipi oleh Leeteuk.

“Oppa sudah pulang? Kenapa tidak bilang?”

“Aku tidak tahu”, Ujarnya

Yoona merebahkan tubuhnya sejenak. Rasa penat yang sedari tadi ia rasakan harus segera hilang dari tubuhnya. Tapi sepertinya keinginannya untuk beristirahat tak diinginkan oleh sahabatnya. Satu persatu dari mereka terus saja menganggu aktivitasnya siang itu.

“Yoooonnnaaaaa-ya”, Teriak Yuri

Ia sangat antusias ketika menemukan sosok Yoona yang tengah duduk di sofa apartemen mereka. Yoona yang sangat ia rindukan. Yoona yang sangat ia nantikan, apalagi setelah mendengar kabar bahagia tentang kehamilannya.

“Ia eonni”, Ujarnya

Yoona yang merasa senang menerima sebuah pelukan dari kakaknya itu hanya tersenyum manis. Tak ada lagi yang membuatnya bahagia selain melihat kakak-kakaknya bahagia. Meski kesibukan yang mereka jalani tak terkendali, tapi mereka harus selalu ceria dan tersenyum demi dapat memberikan kesan yang baik kepada penggemar-penggemarnya.

“Kau menyebalkan sekali”, Yuri memperdalam pelukannya pada Yoona

Yoona hanya bisa tersenyum mendengar ocehan sang kakak. Ia tak bermaksud untuk menganggu istirahat sang kakak, tapi ia harus memberitahukan berita bahagia itu. Tak mungkin ia menyembunyikan hal sebahagia itu dari kakak-kakaknya.

“Yoona eonni”

Sekarang giliran si bungsu yang menghampirinya. Sepertinya Seohyun tak mau kalah dari Yuri. Ia turut memeluk Yoona, meskipun tubuh Yuri masih menempel dengan Yoona. Tapi ia tak memperdulikan itu.

“Eonni selamat ya”, Sebuah kecupan ia terima dari si bungsu

Ditengah kesibukan yang terjadi antara Yoona dan para kakak-kakaknya, Taeyeon di sisi lain masih di sibukkan oleh kotak yang diberikan sang suami. Kotak besar yang diantarkan Yoona untuknya.

“Ini apa?”

Taeyeon mengangkat gaun pendek berwarna merah marun setinggi mungkin. Ia memperlihatkan gaun merah itu kepada sahabat-sahabatnya. Ia tak tahu maksud dari gaun itu.

“Gaun ini untuk apa??”, Ujarnya

“Aku tak tahu eonni. Tadi Leeteuk oppa hanya memberikan kotak itu kepadaku”, Terang Yoona

Taeyeon terus mengamati gaun merah itu. Ia tak pernah menerima pemberian seperti ini sebelumnya dari sang suami.

“Taeyeon-ah, ada suratnya”, Hyoyeon mengeluarkan selembar kartu dan membacanya

Chagiya, aku tunggu kau di lobi pukul 8 tepat. Dandanlah yang cantik.

Saranghae

Suamimu, Leeteuk

Taeyeon mengambil kartu itu dari tangan Hyoyeon. Ia kembali membaca surat tersebut. Ini pertama kalinya Leeteuk berlaku manis dan romantis padanya. Selama mereka pacaran dan berumah tangga, ini adalah momen yang sangat langka baginya.

“So Sweet”, Suara Sooyoung terdengar dari belakang

“Kau harus siap-siap sekarang”

Jessica langsung menarik tangan Taeyeon dan menyuruhnya untuk segera bersiap-siap. Satu jam yang tersisa sangatlah singkat. Ia harus berdandan secantik mungkin dalam waktu yang tak lama dan itu sangatlah sulit.

“Tapi kita malam ini ada rapat?”, Tanyanya

“Ini lebih penting”, Sunny menarik tangan Taeyeon

Mereka pun sibuk mendandani Taeyeon sesuai dengan permintaan suaminya. Tugas yang mereka terima dari Leeteuk tidaklah mudah. Tentu saja mereka akan di marahi Leeteuk apabila tak berhasil membuat sang istri menjadi cantik.

“Eonni cantik sekali”, Teriak Yoona

“Benarkah”, Taeyeon menatapi cermin, memastikan bahwa ia benar-benar cantik saat ini

Dengan perasaan deg degan, Taeyeon memeluk sahabat-sahabatnya dan kemudian pergi menemui Leeteuk. Di dalam lift Taeyeon terus memperbaiki rambut panjangnya. Entah kenapa ia merasa sangat deg-degan, seakan-akan ini merupakan kencan pertamanya dengan Leeteuk.

Lift terbuka resepsionis pun terbuka. Dengan membawa sebuah tas kecil, Taeyeon keluar dari lift. Ia melihat kiri dan kanan, mencari keberadaan Leeteuk. Ternyata Leeteuk tengah berdiri menyandar di depan pintu mobilnya. Iapun mendekati Taeyeon.

“Ini apa oppa”, Taeyeon menunjukkan penampilannya pada sang suami

“Apakah kau tidak suka?”, Tanya Leeteuk

Taeyeon diam. Ia hanya menatapi paras suaminya malam itu. Paras yang sangat ia rindukan, sangat ia nantikan. Ia berjanji tak akan menodai paras tampannya itu dengan kesedihan. Meski rindangan berat harus ia jalani.

“Baiklah kalau memang kau tidak suka”, Leeteuk membalikkan badan dan mencoba menjauhi istrinya itu

“Oppa”, Taeyeon meraih lengan Leeteuk

Leeteuk tersenyum. Ia tahu kalau istrinya itu tak akan menolak apa pun yang ia perintahkan karena ia tahu istrinya itu akan melakukan apa saja demi membahagiakan dirinya. Termasuk berdandan secantik mungkin seperti saat ini.

©   ©   ©

Di dalam mobil, Taeyeon hanya menatap keluar. Ia tidak berani menatap ke arah suaminya itu. Entah kenapa, tapi ia merasa gugup. Leeteuk menurunkan tangannya dari stir dan memegang tangan sang istri. Dengan spontan Taeyeon menatap suaminya yang saat itu tengah tersenyum manis menatapnya.

“Apa kau baik-baik saja?”, Tanya Leeteuk

“Hmmm…”, Jawab Taeyeon singkat

“Kenapa diam aja???”, Leeteuk menyadari keheningan Taeyeon

“Tidak tahu oppa. Aku deg-degan”, Taeyeon tertawa kecil

“Kau deg-degan karena oppa mengajakmu jalan?”, Leeteuk menggoda

“Tentu saja bukan”, Taeyeon mengelak

“Yakin”, Leeteuk terus menggoda istrinya

Mereka pun hening setelah Leeteuk berhasil menggodanya. Ia sangat benci digoda seperti itu. Tapi suaminya seakan tak paham dengan apa yang telah ia lakukan.

“Kita mau kemana oppa?”, Taeyeon mengalihkan pembicaraan

“Kau pasti suka”, Leeteuk melepaskan tangannya dan kembali fokus mengendarai mobilnya

Sebelum turun mobil, Leeteuk menyuruh Taeyeon untuk menutup matanya terlebih dahulu. Walau pun awalnya ia tidak mau, tapi akhirnya ia menuruti ucapan sang suami. Perlahan-lahan ia bimbing istrinya itu mendekati sebuah meja yang sudah ia siapkan khusus untuk malam itu. Dalam hitungan ketiga, Leeteuk mempersilahkan Taeyeon membuka mata dan betapa terkejutnya ia saat melihat pemandangan Kota Seoul di malam hari yang penuh dihiasi oleh lampu-lampu berbagai warna, ada yang berwarna merah, kuning, hingga hijau.

Leeteukpun menarik sebuah kursi dan mempersilahkan istrinya itu untuk duduk. Dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, Taeyeon duduk sambil menatapi meja yang dihiasi oleh bunga mawar putih, bunga kesukaan Taeyeon.

“Oppa”, Ucap Taeyeon

“Kau pasti kaget?”, Leeteuk memegang tangan Taeyeon

“Iya”, Jawab Taeyeon singkat

“Ini belum seberapa”, Leeteuk membuat Taeyeon penasaran

“Oppa kerasukan arwah apa? Kenapa jadi romantis seperti ini?”, Taeyeon heran

Leeteuk mengenggam tangan istrinya dan membawanya ke dalam sebuah restoran yang sangat indah. Restoran yang berhiaskan ratusan butir lampu warna warni membuat suasana malam itu sangat romantis.

“Oppa tahu, ini kali ketiganya oppa bawa aku ke tempat ini, ya kan?”, Taeyeon menatap suaminya

“Oppa tahu tempat ini sangat bersejarah bagi kita, makanya oppa bawa kau ke sini”, Jawab Leeteuk tersenyum

“Disini semua kisah kita dimulai”, Sambung Taeyeon. Leeteuk terus menatap paras istrinya yang terlihat sangat cantik dengan gaun yang ia pilih sendiri.

“Oppa kenapa menataku seperti itu?Apa oppa tak pernah melihat wanita cantik?”, Taeyeon mengimbaskan rambut panjangnya

“Kau sangat memukau malam ini sayang”, Leeteuk tertawa

“Oppa ada-ada saja”, Taeyeon ikut tertawa

Malampun semakin larut, lampu-lampu yang tadinya sedikit sekarang sudah mulai membanyak. Makanan yang sudah dihidangkanpun sekarang sudah tinggal sisa. Pasangan suami istri itu larut dengan alunan musik classic yang begitu romantis. Tak lama setelah itu, kejutan yang tadi dijanjikan Leeteukpun muncul, yaitu sebuah lagu yang ia buat sendiri khusus untuk istri tercinta. Lagu yang ia buat dalam waktu satu jam.

Dengan penghayatan, Leeteuk menyanyikan bait demi bait lagu tersebut. Sesekali ia memainkan mata kepada istrinya itu. Taeyeonpun dibuat berseri-seri dengan tingkah nakal Leeteuk dari atas panggung. Di akhir lagu, Leeteuk turun dari panggung dan menghampiri Taeyeon. Ia pegang tangan istrinya itu sambil mengajaknya berdiri. Tepat setelah ia mengucapkan bait terakhir dari lagu tersebut, yaitu I LOVE YOU, Leeteuk langsung mencium Taeyeon dan memeluknya erat-erat. Taeyeon yang mendengar ucapan tulus dari mulut suaminya tak kuasa menahan air mata.

“Tersenyumlah mulai dari sekarang. Oppa akan selalu berada disampingmu”, Leeteuk melepaskan pelukannya

Taeyeonpun mengangguk. Tamu-tamu yang menyaksikanpun ikut hanyut dalam suasana haru nan bahagia.

 To Be Continue

Khamsahamnida

http---signatures.mylivesignature.com-54492-198-DFA94A137106D830CAD4297F5A59CA05

Leave a comment